Jumat, 27 Desember 2013

Lirik Lagu Indonesia Raya


National anthem of the Republic of Indonesia

 Gue bangga indonesia kali ini akan memberikan lirik lagu kebaggaan kita Indonesia Raya, semua rakyat Indonesia dimanapun berada seharusnya wajib tahu wajib hafal dan wajib menghayati lagu kebangsaan Indonesia ini. kenapa? Ya, namanya juga orang Indonesia, ya masak ga bisa menyanyikan lagu kebangsaan Negeri sendiri. Wah, Sungguh terlalu !!

Maka dari itu, disini saya akan memberikan lirik lagu yang fenomenal. Lirik lagu yang siap mengupgrade rasa Nasionalisme yang juga pada akhirnya akan menanamkan rasa kebangaan serta kecintaan terhadap bangsa dihati, jiwa dan raga bangsa Indonesia. jadi yang belum tahu liriknya disini saya akan beri tahu, yang belum hafal liriknya disini anda bisa dapatkan liriknya buat anda hafalkan, dan bagi yang sudah hafal jangan hanya sekedar dihafal. Kenapa? Lah, ini kan bukan rumus yang sekedar dihafal! Tapi juga harus dihayati dan diresapi di dalam dada sehingga tercipta semangat perjuangan dihati dan tubuh kita.  Ayo, Silahkan di simak..


Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia
Cipt. W.R. Supratman

Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu Ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya


Jumat, 20 Desember 2013

Membangun Mental Jujur di Indonesia.



Indonesia merupakan Negara besar  dengan ratusan juta penduduk, wilayah luas dan subur, mempunyai kultur budaya yang elok serta keragaman suku, bangsa dan agama. Namun, kekayaan ini tak kunjung membuat Negara Indonesia jaya. Malahan, dalam kenyataan Indonesia seakan terpuruk dan terjadi kesenjangan dimana yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Hal ini diperparah dengan kurang meratanya pembangunan daerah dan mentalitas pemuda penerus bangsa yang acap kali jadi lumbung masalah digurui oleh orang tua yang mengajarkan tindakan ketidakjujuran menjadi hal biasa.

Menarik  melihat ketidakjujuran yang menjadi penyakit kronis dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Baik kaya maupun miskin, tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan semua bisa menjadi pelaku ketidakjujuran. Hal ini tentu menjadi masalah besar yang menghalangi bangsa Indonesia menuju negeri yang maju, Negara yang makmur, dan Negara yang benar-benar ideal bagi rakyatnya. Ketidakjujuranlah yang manjadi akar dari tindakan korupsi yang tengah mewabah, penipuan menyebar dimana-mana, pembohongan publik, konflik, perselisihan, hingga fitnah, budaya mencontek dan berbagai hal buruk lain yang ternyata bermuara dari ketidakjujuran.

Karena itu dibutuhkan formula yang tepat untuk mengatasi hal ini, akan jadi apa Negara Indonesia ini tidak terlepas daripada peran kejujuran. Jika setiap orang dari negeri ini jujur, maka tidak akan ada yang namanya korupsi, penipuan, fitnah, dan berbagai macam hal buruk lain sehingga Negara ini mampu menjadi Negara yang sejahtera. 

Naasnya, sejak kecil anak-anak Indonesia sudah disuguhi dengan ketidakjujran yang terjadi pada keluarga, ataupun lingkungan. Hal ini menjadikan kejujuran beregenerasi seiring bertambahnya populasi di Indonesia, setiap melahirkan hampir sama seperti melahirkan ketidakjujuran. Terus begitu seperti lingkaran setan yang terus berkesinambungan. Bahkan, semakin kesini ketidakjujuran cenderung semakin dahsyat. Ketidakjujuran menjadi sesuatu hal yang biasa, sungguh ironis.
Maka dari itu harus ada tindakan nyata untuk benar-benar mengatasi masalah ini, dimulai dari kita, keluarga kita, lingkungan kita, hingga Negara kita tercinta, terlebih lagi dunia.

Ada beberapa solusi yang bisa dijadikan cara untuk membangun mental jujur dinegeri ini.
Cara membasmi ketidakjujuran adalah dengan memastikan diri anda jujur. Ini adalah kunci awal, pastikan anda jujur. Jika setiap orang memastikan dirinya jujur. Bukankah ketidakjujuran akan musnah dengan sendirinya?

Untuk membentuk mental jujur, kita harus mebiasakan diri kita bersikap jujur. Paksalah diri anda untuk jujur, setelah dipaksa jujur terus menerus maka akan tercipta kebiasaan jujur , setelah terbiasa  akan menjadi karakter dan mental yang melekat dalam diri kita.

Sebarkan kejujuran, setelah anda mulai  jujur,  ajak orang lain untuk jujur. Bukan dengan menyuruh mereka  jujur. Tapi juga membiasakan orang lain untuk jujur. Contohnya di kampus saya ada warung jujur dimana kita membeli sendiri, meletakan uang sendiri, mengambil kembalian sendiri. Kebiasaan sepert inilah yang harusnya ditanamkan.  saya yakin Banyak cara mengajak orang lain untuk jujur. 
Wariskan kejujuran kepada anak kita kelak. Ini penting, kejujuran seharusnya ditanam sejak belia dan orang tualah yang seharusnya berperan untuk menjadikan anaknya jujur. Maka dari itu ketika anda sudah berkeluarga tanamkan kejujuran kepada anak cucu anda. berikan mereka teladan dan contoh dari diri anda. saya teringat orang tua saya selalu mengajarkan saya jujur, selain itu beliau juga mempraktikannya. Berhati-hatilah karena anak akan cepat meniru orang tuanya.

Nah, jika semua itu dilakukan, saya yakin dan percaya Indonesia akan menjadi Negara yang besar. Bebas korupsi, bebas fitnah, bebas penipuan dan menjadi Negara yang nyaman untuk dijadikan tempat berteduh.

Sekarang pertanyaan saya, sudah siapkah anda untuk jadi orang jujur?
tidak penting Apapun jawabannya, lakukan saja siap tidak siap nanti juga terbiasa.
sekali lagi, cara membasmi ketidakjujuran adalah dengan memastikan diri anda telah jujur.

Salam perjuangan !!

Sabtu, 14 Desember 2013

Berhati-hatilah Saat Anda Tertidur!


Sebuah renungan plus motivasi yang sayang jika dilewatkan.


Sudah berapa lama saya tertidur?

Pertanyaan yang membuat saya terbangun dari kenyamanan yang sementara ini. Apa yang terjadi? Di saat semua orang sibuk mengupgrade(baca : mengembangkan diri mereka), mengejar impian mereka dan menuai sebagian hasil dari usaha mereka, saya masih berada di luar garis start, rasanya tertinggal begitu jauh dari mereka. Apa yang berbeda? Saya dan mereka diberi waktu yang sama. Sama-sama 24 jam. Tapi mengapa mereka begitu pesat dalam mencapai impian mereka, sementara saya masih terdiam kaku dengan seribu Tanya seolah tertidur dalam rentang waktu yang teramat lama.

 Ketika terbangun, dunia berubah, lingkungan berubah, kehidupan teman-temanpun berubah. Lantas bagaimana dengan diri saya? Masih sama seperti dulu, Nampak hanya secara fisik saja saya berubah.
Situasi makin mencekam tatkala saya melihat jalan hidup masa lalu saya yang begitu percuma. Ketika orang-orang terdekat saya membangun kerajaan sukses mereka, berlari mengejar impian-impian mereka. Saya masih hanyut dalam kenikmatan sesaat. Tergoda oleh kebahagiaan sementara. Didekap oleh syaitan sehingga malas senantisa mengiri jalan hidup saya. 

Akhirnya, saat saya sekarang terbangun. saya sadar begitu banyak waktu terbuang, begitu banyak peluang yang terlewat, begitu banyak jalan sukses yang saya tolak yang saya anggap rumit dan melelahkan. 

Di masa lalu saya selalu ingin semuanya instan. Termasuk juga kesuksesan. Namun, akhirnya saya sadar semua butuh proses, itulah yang saya lihat dari teman-teman saya, mereka menaiki tangga secara perlahan-lahan sambil tetap fokus untuk sampai ditempat yang tertinggi. Berusaha tanpa mengenal rasa lelah, berjalan sambil tetap menggendong syukur dan doa dari orang tua, tanpa mengeluh, tanpa putus asa  terus melaju dan jeli dalam melihat peluang.

Di masa lalu saya sering meremehkan orang-orang yang saya anggap kurang kompeten. Tapi siapa sangka, mereka sekarang menyalip saya dan berangsur cepat meninggalkkan saya. Jauh sekali, sangat miris jika membandingkan kehidupan saya dan mereka sekarang. Akhirnya mata saya dibukakan kembali, bahwa Tuhan yang maha besar pasti juga mempunyai rencana besar bagi hambanya. Dari sini saya mulai mengerti, mungkin saya sudah melenceng terlalu jauh. Mungkin juga saya kurang bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.

Apa yang saya anggap tidur harus cukup sampai disini, saya tidak ingin hanya menjadi saksi kesusesan orang lain. Saya harus bangun membangun semua dari titik awal. Ya, saya tidak boleh mengeluh. Mengeluh hanya mebuat saya terlihat lemah. Saya akan berdiri tegak melawan apa yang terjadi saat ini, belajar dar masa lalu dan memulai untuk masa depan. Selama jantung ini masih berdetak, tidak ada kata menyerah, tidak ada kata berhenti untuk menggapai impian, tidak ada alasan untuk tidak beramal baik. 
 Hidup adalah perjuangan. sekarang saya sudah terbangun, dan siap untuk menjadi pemenang. Ya, pemenang !!

Pelajaran yang diperoleh dari renungan ini?
1.Berhati-hatilah dengan kenyamanan, orang yang tumbuh biasanya tidak nyaman.

2.Jangan mengharap semuanya instan, mie instant saja ditemukan dengan waktu yang lama. Dan proses yang rumit.

3.Jangan pernah meremahkan kemampuan orang lain. Suatu saat bisa jadi dia menjadi  lebih hebat dari anda.


Ada Ratusan makna yang terkandung dalam renungan ini, ambil manfaat sebanyak-banyaknya.


Saya harap anda memberikan satu komentar tentang pelajaran apa yang anda dapat dari renungan ini.
Terima kasih, dan salam luar biasa !!